۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ Arab-Latin Qul yā 'ibādiyallażīna asrafụ 'alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī'ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīmArtinya Katakanlah "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Az-Zumar 52 ✵ Az-Zumar 54 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Menarik Berkaitan Surat Az-Zumar Ayat 53 Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zumar Ayat 53 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan beragam penjabaran dari para mufassir terkait makna surat Az-Zumar ayat 53, misalnya seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKatakanlah wahai Rasul kepada hamba-hambaKu yang bergelimang dalam kemaksiatan dan melampaui batas terhadap diri mereka sendiri dengan melakukan dosa-dosa ajakan dari hawa nafsu mereka, “Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah hanya karena banyaknya dosa kalian, sebab Allah mengampuni semua dosa-dosa bagi siapa yang bertaubat darinya dan meninggalkannya sebanyak apa pun dosa-dosa itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi dosa para hambaNya yang bertaubat kepadaNya lagi Maha Penyayang kepada mereka.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram53. Katakanlah -wahai Rasul- kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas atas diri mereka dengan kesyirikan kepada Allah dan kemaksiatan, “Jangan berputus asa dari rahmat Allah dan ampunan-Nya terhadap dosa-dosa kalian, karena sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa bagi siapa yang bertobat kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi dosa-dosa siapa yang bertobat, Maha Penyayang kepada mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah53-54. Allah memberi kabar gembira bagi hamba-hamba-Nya yang banyak melakukan dosa dengan luasnya kemurahan dan rahmat-Nya. Hai Rasulullah dan para da’i yang meneruskan dakwahnya, katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang banyak melakukan kemaksiatan “Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah yang luas. Allah Maha Mengampuni seluruh dosa, Dia Maha Mengampuni dosa hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan Maha Mengasihi mereka. Hai para hamba, datanglah kepada Allah dengan taubat dan ketaatan, dan tunduklah kepada-Nya dengan penuh keikhlasan sebelum azab menimpa kalian, sehingga tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian selain dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah53. قُلْ يٰعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri Yang dimaksud dengan melampaui batas yakni banyak melakukan kemaksiatan. لَا تَقْنَطُوا۟ janganlah kamu berputus asa Yakni janganlah habis harapan. مِن رَّحْمَةِ اللهِ ۚ dari rahmat Allah Yakni dari ampunan-Nya. Ini merupakan ayat al-Qur’an yang paling memberi harapan besar, sebab ayat ini mengandung kabar gembira yang paling agung. Pertama, dalam ayat ini Allah menisbatkan hamba-hamba-Nya kepada diri-Nya untuk memuliakan mereka dan menambah kegembiraan mereka; kemudian Allah menyebut mereka dengan orang-orang yang banyak melakukan kemaksiatan dan dosa-dosa, kemudian Allah melanjutkannya dengan larangan untuk berputus asa dari rahmat-Nya bagi orang-orang yang banyak melakukan dosa tersebut, sehingga larangan berputus asa bagi orang-orang yang tidak banyak melakukan dosa adalah lebih utama dan lebih termaksud dalam ayat ini. Kemudian Allah menutup ayat ini dengan firman-Nya yang tidak menyisakan keraguan sedikitpun إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَSesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa Yakni Allah mengampuni segala dosa sebesar apapun jika Dia menghendaki, kecuali dosa syirik dari pelakunya yang belum bertaubat, sebab Allah berfirman إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” an-Nisa’ 48 Dan Allah menekankan hal ini dengan firman-Nya جَمِيعًا semuanya Sungguh ini merupakan kabar gembira yang menenangkan hati orang-orang beriman yang berbuat baik. إِنَّهُۥ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Yakni ampunan dan rahmat Allah sangat besar dan luas. Maka barangsiapa yang menyangka bahwa membuat hamba-hamba Allah berputus asa dari rahmat-Nya lebih baik daripada kabar gembira yang diberikan Allah bagi mereka sebagaimana yang banyak dilakukan oleh para penceramah dan pemberi nasehat, maka ia telah melakukan kesalahan yang paling besar dan paling buruk.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah53. Katakanlah wahai Nabi “Wahai hamba Allah yang telah berbuat di luar batas dan telah banyak melakukan kemaksiatan. Janganlah kalian putus asa untuk mendapatkan ampunan Allah selagi pintu taubat masih terbuka. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa kecuali dosa syirik yang pelakunya belum bertaubat. Sesungguhnya Allah Dzat Yang Maha Mengampuni dan Maha Luas dalam mencurahkan rahmat. Ibnu Abbas berkata "Sesungguhnya orang-orang musynk telah membunuh, kemudian mereka semakin banyak. Mereka juga berbuat zina, kemudian mereka semakin banyak. Lalu mereka datang kepada Nabi Muhammad dan bertanya. Sesungguhnya apa yang kamu katakan dan kamu serukan itu benar-benar suatu yang baik, atau engkau kabarkan kami bahwa kami bisa bertaubat.” Maka turunlah ayat ini📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKatakanlah,“Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas atas dirinya sendiri} melampaui batas dalam menganiaya diri sendiri dengan berbuat kemusyrikan dan melakukan kemaksiatan {janganlah berputus asa} janganlah berputus asa {dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dialah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha PenyayangMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H53. Allah mengabarkan kepada hamba-hambaNya yang melampaui batas akan keluasan kebaikanNya, dan menghimbau mereka untuk berinabah kembali kepadaNya sebelum hal itu menjadi tidak mungkin mereka lakukan, seraya berfirman, “katakanlah” wahai Rasul, dan wahai orang-orang yang menggantikan posisi beliau, yaitu para da’i yang menyerukan kepada Agama Allah seraya menyampaikan berita kepada hamba-hambaNya dari Rabb mereka, “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,” dengan menuruti apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya, yaitu dosa-dosa dan perbuatan yang dapat mengundang murka Allah Yang Maha mengetahui segala yang ghaib, “janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” Maksudnya, janganlah berputus harap darinya lalu kalian menceburkan diri kalian ke dalam kebinasaan dan kalian mengatakan, “Dosa-dosaku sudah terlanjur sangat banyak dan keburukan-keburukan sudah menggunung, maka sudah tidak ada lagi jalan untuk bisa menghilangkannya dan tidak ada cara untuk menjauhkannya,”; lalu kalian tetap, disebabkan yang demikian itu, terus melakukan kemaksiatan, memperbekali diri dengan apa yang dapat menyebabkan Allah Yang Maha Pengasih murka terhadap kalian! Akan tetapi kenalilah Tuhan kalian melalui nama-namaNya yang menunjukkan pada kemurahan dan kedermawananNya, dan ketahuilah bahwasanya Dia mengampuni semua dosa-dosa, seperti dosa syirik , pembunuhan, zina, riba, kezhaliman dan lain sebagainya dari dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil. “SEsungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” yakni, sifatNya yang memberikan ampunan dan rahmat adalah dua sifat yang lazim bagiNYa, yang DzatNya tidak pernah lepas dari keduanya. Dan pengaruh kedua sifat ini terus berlangsung di alam ini bahkan memenuhi jagat raya ini, kedua TanganNya mencurahkan berbagai kebaikan sepanjang malam dan siang, dan Dia melimpahkan berbagai nikmat kepada hamba-hambaNya dan berbagai keutamaan-keutamaan secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan; dan memberi lebih disukaiNya daripada menahan, dan rahmat kasih saying Nya mendahului dan mengalahkan sifat murkaNya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Az-Zumar ayat 53 Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dapat dibaca Laa Taqnithuu atau Laa Taqnathuu; sebagian ahli qiraat ada yang membacanya Laa Taqnuthuu; artinya janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya bagi orang yang bertobat dari kemusyrikan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa orang-orang yang pernah berbuat syirk juga melakukan pembunuhan, dan banyak melakukan hal itu, demikian pula melakukan perzinaan dan banyak melakukan hal itu, lalu mereka mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, “Sesungguhnya yang engkau sampaikan dan engkau serukan benar-benar bagus. Kalau sekiranya engkau memberitahukan kami kaffarat penebus terhadap amal yang kami kerjakan. Maka turunlah ayat, “Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, …dst.” Terj. Al Furqaan 68 demikian pula turun ayat, “Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah…dst.” Hadits ini diriwayatkan pula oleh Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i. Hakim meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Umar ia berkata, “Kami pernah mengatakan bahwa bagi orang yang melakukan fitnah menghalangi manusia dari jalan Allah tidak bisa bertobat dan Allah tidak akan menerima tobatnya meskipun sedikit. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, maka diturunkan ayat kepada mereka, “Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” dan turun pula beberapa ayat setelahnya. Umar berkata, “Lalu aku tulis ayat itu dengan tanganku dalam sebuah lembaran dan aku kirim kepada Hisyam bin Al Aash, maka Hisyam bin Al Aash berkata, “Ketika surat itu datang kepadaku, maka aku membacanya di Dzi Thuwa, aku naikkan ke atas dan aku tundukkan, namun aku tidak memahaminya sampai aku berkata, “Ya Allah, berilah kepahaman kepadaku.” Maka Allah Ta’ala memahamkan hatiku, bahwa ayat itu turun berkenaan dengan kami dan pada ucapan kami tentang diri kami dan dikatakan berkenaan dengan kami. Maka aku kembali ke untaku dan duduk di atasnya, kemudian aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan Beliau berada di Madinah.” Hakim berkata, “Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, namun keduanya Bukhari dan Muslim tidak menyebutkannya,” dan didiamkan oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq sebagaimana dalam Sirah Ibnu Hisyam juz 1 hal. 475. Haitsami dalam Majma’uz Zawaa’id juz 6 hal. 61 berkata, “Diriwayatkan oleh Al Bazzar dan para perawinya adalah tsiqah.” Syaikh Muqbil berkata, “Hadits tersebut dalam Kasyful Astaar juz 1 hal. 302, di dalamnya terdapat Shadaqah bin Saabiq dan ia tersembunyi keadaannya, tidak ada yang mentsiqahkan selain Ibnu Hibban, akan tetapi telah dimuataba’ahkan oleh Abdullah bin Idris sebagaimana dalam riwayat Hakim.” Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya yang telah melampaui batas dalam maksiat tentang luasnya kemurahan-Nya, dan Dia mendorong mereka kembali kepada-Nya sebelum waktu untuk itu tidak ada lagi, yaitu setelah mati. Yakni wahai Rasul dan orang-orang yang menjadi penggantinya dari kalangan para da’i. Yaitu dengan mengikuti semua hawa nafsu yang mereka inginkan yang berupa perbuatan-perbuatan dosa dan mengerjakan perbuatan yang dimurkai oleh Allah Yang Maha Mengetahui semua yang gaib. Sehingga kamu jatuhkan dirimu ke jurang kebinasaan dan kamu katakan, “Dosa-dosa kami sudah terlalu banyak dan aib kami sudah menumpuk dan tidak ada jalan untuk menghapuskannya,” sehingga kamu terus menerus berbuat maksiat dan menghiasi dirimu setiap hari dengannya. Kenalilah Tuhanmu dengan nama-nama-Nya yang menunjukkan kemurahan-Nya, dan ketahuilah bahwa Dia menghapuskan dosa-dosa semuanya, baik syirk, membunuh, berzina, berbuat riba, zalim dan lainnya baik dosa besar maupun kecil. Sifat-Nya mengampuni dan merahmati, di mana keduanya adalah sifat yang selalu pada dzat-Nya, pengaruhnya senantiasa mengalir di alam semesta dan memenuhinya. Kedua Tangan-Nya melimpahkan kebaikan di malam dan siang dan nikmat-nikmat-Nya senantiasa diturunkan kepada hamba-hamba-Nya baik di waktu terang-terangan maupun di waktu tersembunyi. Dia lebih suka memberi daripada menghalangi, rahmat-Nya mendahului kemurkaan-Nya, namun untuk ampunan dan rahmat-Nya dan untuk memperolehnya ada sebab yang jika tidak didatangi hamba, maka sama saja ia menutup pintu rahmat dan ampunan bagi dirinya, di mana sebab yang paling besar dan paling agungnya adalah kembali kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dengan tobat nashuh yang sesungguhnya, berdoa, bertadharru’ dan beribadah kepada-Nya. Oleh karena itulah di ayat selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengajak mereka yang sudah terbenam dalam dosa itu agar kembali dan bersegera menuju dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zumar Ayat 53Pada ayat yang lalu digambarkan betapa buruknya sanksi yang diperoleh orang-orang yang durhaka. Segala apa yang sudah mere-ka peroleh di dunia tidak memberi manfaat sedikit pun untuk kese-lamatan mereka. Ayat-ayat berikut menggambarkan betapa Allah itu maha pengasih lagi maha pengampun bagi hamba-hamba-Nya. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, 'wahai hamba-hamba-ku, yang telah berbuat melampaui batas terhadap diri mereka sendiri karena ba-Nyak melakukan kedurhakaan! janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya selama yang berdosa itu bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Sungguh, dialah zat yang maha pengampun, maha penyayang. "54. Dan ingatkan juga kepada mereka, wahai nabi Muhammad, 'kembalilah kamu kepada tuhanmu yang maha pengasih lagi maha penya-yang, dan berserah dirilah selalu kepada-Nya dengan tulus sepenuh hati, sebelum datang azab kepadamu, yang kemudian membuat kamu tidak dapat ditolong lagi. '.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beragam penjelasan dari beragam mufassirun mengenai kandungan dan arti surat Az-Zumar ayat 53 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Cukup Banyak Dicari Nikmati ratusan materi yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat Al-Mulk, Al-Kautsar, Do’a Sholat Dhuha, Asmaul Husna, Al-Ikhlas, Al-Waqi’ah. Termasuk Al-Baqarah, Shad 54, Ayat Kursi, Al-Kahfi, Ar-Rahman, Yasin. Al-MulkAl-KautsarDo’a Sholat DhuhaAsmaul HusnaAl-IkhlasAl-Waqi’ahAl-BaqarahShad 54Ayat KursiAl-KahfiAr-RahmanYasin Pencarian surah al kahfi 1-10, ad duha, surat al kafirun latin, surah al anbiya ayat 30, surat al mutaffifin Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
TeksArab dan Latin Surat Az- Zumar Ayat 39 قُلْ يَٰقَوْمِ ٱعْمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّى عَٰمِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ Qul yā qaumi'malụ 'alā makānatikum innī 'āmil, fa saufa ta'lamụn Terjemah Surat Az- Zumar Ayat 39 Bahasa IndonesiaOn December 24, 2022 Views 0 Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat Az Zumar Ayat 39 قُلْ يَٰقَوْمِ ٱعْمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّى عَٰمِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ Qul yā qaumi’malụ alā makānatikum innī āmil, fa saufa ta’lamụn Artinya Katakanlah “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja pula, maka kelak kamu akan mengetahui, Asbabun Nuzul Surat Az Zumar Ayat 39 Belum ditemukan asbabun nuzul dari ayat ini Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat Az Zumar Ayat 39 Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi Online
Surah Tafsir Az-Zumar - 39 - Quran.com. Anda sedang membaca tafsir untuk sekelompok ayat dari 39:36 hingga 39:40. اَلَیْسَ. اللّٰهُ. بِكَافٍ. عَبْدَهٗ ؕ. وَیُخَوِّفُوْنَكَ. بِالَّذِیْنَ. مِنْ. دُوْنِهٖ ؕ. وَمَنْ. یُّضْلِلِ. اللّٰهُ. فَمَا. لَهٗ. مِنْ. هَادٍ. ۟ۚ . وَمَنْ. یَّهْدِ. اللّٰهُ. فَمَا. لَهٗ. مِنْ. مُّضِلٍّ ؕ. اَلَیْسَ. اللّٰهُ.
Tulisan atau Teks Latin Surat Az Zumar. Surat yang ke-39 di dalam Al Qur’an dan terdiri dari 75 ayat. Baca juga surat Az Zumar teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Az Zumar-الزمر 1. tanziilu alkitaabi mina allaahi al’aziizi alhakiimi 2. innaa anzalnaa ilayka alkitaaba bialhaqqi fau’budi allaaha mukhlishan lahu alddiina 3. alaa lillaahi alddiinu alkhaalishu waalladziina ittakhadzuu min duunihi awliyaa-a maa na’buduhum illaa liyuqarribuunaa ilaa allaahi zulfaa inna allaaha yahkumu baynahum fii maa hum fiihi yakhtalifuuna inna allaaha laa yahdii man huwa kaadzibun kaffaarun 4. law araada allaahu an yattakhidza waladan laisthafaa mimmaa yakhluqu maa yasyaau subhaanahu huwa allaahu alwaahidu alqahhaaru 5. khalaqa alssamaawaati waal-ardha bialhaqqi yukawwiru allayla alaa alnnahaari wayukawwiru alnnahaara alaa allayli wasakhkhara alsysyamsa waalqamara kullun yajrii li-ajalin musamman alaa huwa al’aziizu alghaffaaru 6. khalaqakum min nafsin waahidatin tsumma ja’ala minhaa zawjahaa wa-anzala lakum mina al-an’aami tsamaaniyata azwaajin yakhluqukum fii buthuuni ummahaatikum khalqan min ba’di khalqin fii zhulumaatin tsalaatsin dzaalikumu allaahu rabbukum lahu almulku laa ilaaha illaa huwa fa-annaa tushrafuuna 7. in takfuruu fa-inna allaaha ghaniyyun ankum walaa yardaa li’ibaadihi alkufra wa-in tasykuruu yardhahu lakum walaa taziru waaziratun wizra ukhraa tsumma ilaa rabbikum marji’ukum fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta’maluuna innahu aliimun bidzaati alshshuduuri 8. wa-idzaa massa al-insaana dhurrun da’aa rabbahu muniiban ilayhi tsumma idzaa khawwalahu ni’matan minhu nasiya maa kaana yad’uu ilayhi min qablu waja’ala lillaahi andaadan liyudhilla an sabiilihi qul tamatta’ bikufrika qaliilan innaka min ash-haabi alnnaari 9. amman huwa qaanitun aanaa-a allayli saajidan waqaa-iman yahtsaru al-aakhirata wayarjuu rahmata rabbihi qul hal yastawii alladziina ya’lamuuna waalladziina laa ya’lamuuna innamaa yatadzakkaru uluu al-albaabi 10. qul yaa ibaadi alladziina aamanuu ittaquu rabbakum lilladziina ahsanuu fii haadzihi alddunyaa hasanatun wa-ardhu allaahi waasi’atun innamaa yuwaffaa alshshaabiruuna ajrahum bighayri hisaabin 11. qul innii umirtu an a’buda allaaha mukhlishan lahu alddiina 12. waumirtu li-an akuuna awwala almuslimiina 13. qul innii akhaafu in ashaytu rabbii adzaaba yawmin azhiimin 14. quli allaaha a’budu mukhlishan lahu diinii 15. fau’buduu maa syi/tum min duunihi qul inna alkhaasiriina alladziina khasiruu anfusahum wa-ahliihim yawma alqiyaamati alaa dzaalika huwa alkhusraanu almubiinu 16. lahum min fawqihim zhulalun mina alnnaari wamin tahtihim zhulalun dzaalika yukhawwifu allaahu bihi ibaadahu yaa ibaadi faittaquuni 17. waalladziina ijtanabuu alththaaghuuta an ya’buduuhaa wa-anaabuu ilaa allaahi lahumu albusyraa fabasysyir ibaadi 18. alladziina yastami’uuna alqawla fayattabi’uuna ahsanahu ulaa-ika alladziina hadaahumu allaahu waulaa-ika hum uluu al-albaabi 19. afaman haqqa alayhi kalimatu al’adzaabi afa-anta tunqidzu man fii alnnaari 20. laakini alladziina ittaqaw rabbahum lahum ghurafun min fawqihaa ghurafun mabniyyatun tajrii min tahtihaa al-anhaaru wa’da allaahi laa yukhlifu allaahu almii’aada 21. alam tara anna allaaha anzala mina alssamaa-i maa-an fasalakahu yanaabii’a fii al-ardhi tsumma yukhriju bihi zar’an mukhtalifan alwaanuhu tsumma yahiiju fataraahu mushfarran tsumma yaj’aluhu huthaaman inna fii dzaalika ladzikraa li-ulii al-albaabi 22. afaman syaraha allaahu shadrahu lil-islaami fahuwa alaa nuurin min rabbihi fawaylun lilqaasiyati quluubuhum min dzikri allaahi ulaa-ika fii dhalaalin mubiinin 23. allaahu nazzala ahsana alhadiitsi kitaaban mutasyaabihan matsaaniya taqsya’irru minhu juluudu alladziina yakhsyawna rabbahum tsumma taliinu juluuduhum waquluubuhum ilaa dzikri allaahi dzaalika hudaa allaahi yahdii bihi man yasyaau waman yudhlili allaahu famaa lahu min haadin 24. afaman yattaqii biwajhihi suu-a al’adzaabi yawma alqiyaamati waqiila lilzhzhaalimiina dzuuquu maa kuntum taksibuuna 25. kadzdzaba alladziina min qablihim fa-ataahumu al’adzaabu min haytsu laa yasy’uruuna 26. fa-adzaaqahumu allaahu alkhizya fii alhayaati alddunyaa wala’adzaabu al-aakhirati akbaru law kaanuu ya’lamuuna 27. walaqad dharabnaa lilnnaasi fii haadzaa alqur-aani min kulli matsalin la’allahum yatadzakkaruuna 28. qur-aanan arabiyyan ghayra dzii iwajin la’allahum yattaquuna 29. dharaba allaahu matsalan rajulan fiihi syurakaau mutasyaakisuuna warajulan salaman lirajulin hal yastawiyaani matsalan alhamdu lillaahi bal aktsaruhum laa ya’lamuuna 30. innaka mayyitun wa-innahum mayyituuna 31. tsumma innakum yawma alqiyaamati inda rabbikum takhtashimuuna 32. faman azhlamu mimman kadzaba alaa allaahi wakadzdzaba bialshshidqi idz jaa-ahu alaysa fii jahannama matswan lilkaafiriina 33. waalladzii jaa-a bialshshidqi washaddaqa bihi ulaa-ika humu almuttaquuna 34. lahum maa yasyaauuna inda rabbihim dzaalika jazaau almuhsiniina 35. liyukaffira allaahu anhum aswa-a alladzii amiluu wayajziyahum ajrahum bi-ahsani alladzii kaanuu ya’maluuna 36. alaysa allaahu bikaafin abdahu wayukhawwifuunaka bialladziina min duunihi waman yudhlili allaahu famaa lahu min haadin 37. waman yahdi allaahu famaa lahu min mudhillin alaysa allaahu bi’aziizin dzii intiqaamin 38. wala-in sa-altahum man khalaqa alssamaawaati waal-ardha layaquulunna allaahu qul afara-aytum maa tad’uuna min duuni allaahi in araadaniya allaahu bidhurrin hal hunna kaasyifaatu dhurrihi aw araadanii birahmatin hal hunna mumsikaatu rahmatihi qul hasbiya allaahu alayhi yatawakkalu almutawakkiluuna 39. qul yaa qawmi i’maluu alaa makaanatikum innii aamilun fasawfa ta’lamuuna 40. man ya/tiihi adzaabun yukhziihi wayahillu alayhi adzaabun muqiimun 41. innaa anzalnaa alayka alkitaaba lilnnaasi bialhaqqi famani ihtadaa falinafsihi waman dhalla fa-innamaa yadhillu alayhaa wamaa anta alayhim biwakiilin 42. allaahu yatawaffaa al-anfusa hiina mawtihaa waallatii lam tamut fii manaamihaa fayumsiku allatii qadaa alayhaa almawta wayursilu al-ukhraa ilaa ajalin musamman inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruuna 43. ami ittakhadzuu min duuni allaahi syufa’aa-a qul awa law kaanuu laa yamlikuuna syay-an walaa ya’qiluuna 44. qul lillaahi alsysyafaa’atu jamii’an lahu mulku alssamaawaati waal-ardhi tsumma ilayhi turja’uuna 45. wa-idzaa dzukira allaahu wahdahu isyma-azzat quluubu alladziina laa yu/minuuna bial-aakhirati wa-idzaa dzukira alladziina min duunihi idzaa hum yastabsyiruuna 46. quli allaahumma faathira alssamaawaati waal-ardhi aalima alghaybi waalsysyahaadati anta tahkumu bayna ibaadika fii maa kaanuu fiihi yakhtalifuuna anna lilladziina zhalamuu maa fii al-ardhi jamii’an wamitslahu ma’ahu laiftadaw bihi min suu-i al’adzaabi yawma alqiyaamati wabadaa lahum mina allaahi maa lam yakuunuu yahtasibuuna 48. wabadaa lahum sayyi-aatu maa kasabuu wahaaqa bihim maa kaanuu bihi yastahzi-uuna 49. fa-idzaa massa al-insaana dhurrun da’aanaa tsumma idzaa khawwalnaahu ni’matan minnaa qaala innamaa uutiituhu alaa ilmin bal hiya fitnatun walaakinna aktsarahum laa ya’lamuuna 50. qad qaalahaa alladziina min qablihim famaa aghnaa anhum maa kaanuu yaksibuuna 51. fa-ashaabahum sayyi-aatu maa kasabuu waalladziina zhalamuu min haaulaa-i sayushiibuhum sayyi-aatu maa kasabuu wamaa hum bimu’jiziina 52. awa lam ya’lamuu anna allaaha yabsuthu alrrizqa liman yasyaau wayaqdiru inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yu/minuuna 53. qul yaa ibaadiya alladziina asrafuu alaa anfusihim laa taqnathuu min rahmati allaahi inna allaaha yaghfiru aldzdzunuuba jamii’an innahu huwa alghafuuru alrrahiimu 54. wa-aniibuu ilaa rabbikum wa-aslimuu lahu min qabli an ya/tiyakumu al’adzaabu tsumma laa tunsharuuna 55. waittabi’uu ahsana maa unzila ilaykum min rabbikum min qabli an ya/tiyakumu al’adzaabu baghtatan wa-antum laa tasy’uruuna 56. an taquula nafsun yaa hasrataa alaa maa farrathtu fii janbi allaahi wa-in kuntu lamina alssaakhiriina 57. aw taquula law anna allaaha hadaanii lakuntu mina almuttaqiina 58. aw taquula hiina taraa al’adzaaba law anna lii karratan fa-akuuna mina almuhsiniina 59. balaa qad jaa-atka aayaatii fakadzdzabta bihaa waistakbarta wakunta mina alkaafiriina 60. wayawma alqiyaamati taraa alladziina kadzabuu alaa allaahi wujuuhuhum muswaddatun alaysa fii jahannama matswan lilmutakabbiriina 61. wayunajjii allaahu alladziina ittaqaw bimafaazatihim laa yamassuhumu alssuu-u walaa hum yahzanuuna 62. allaahu khaaliqu kulli syay-in wahuwa alaa kulli syay-in wakiilun 63. lahu maqaaliidu alssamaawaati waal-ardhi waalladziina kafaruu bi-aayaati allaahi ulaa-ika humu alkhaasiruuna 64. qul afaghayra allaahi ta/muruunnii a’budu ayyuhaa aljaahiluuna 65. walaqad uuhiya ilayka wa-ilaa alladziina min qablika la-in asyrakta layahbathanna amaluka walatakuunanna mina alkhaasiriina 66. bali allaaha fau’bud wakun mina alsysyaakiriina 67. wamaa qadaruu allaaha haqqa qadrihi waal-ardhu jamii’an qabdhatuhu yawma alqiyaamati waalssamaawaatu mathwiyyaatun biyamiinihi subhaanahu wata’aalaa ammaa yusyrikuuna 68. wanufikha fii alshshuuri fasha’iqa man fii alssamaawaati waman fii al-ardhi illaa man syaa-a allaahu tsumma nufikha fiihi ukhraa fa-idzaa hum qiyaamun yanzhuruuna 69. wa-asyraqati al-ardhu binuuri rabbihaa wawudhi’a alkitaabu wajii-a bialnnabiyyiina waalsysyuhadaa-i waqudhiya baynahum bialhaqqi wahum laa yuzhlamuuna 70. wawuffiyat kullu nafsin maa amilat wahuwa a’lamu bimaa yaf’aluuna 71. wasiiqa alladziina kafaruu ilaa jahannama zumaran hattaa idzaa jaauuhaa futihat abwaabuhaa waqaala lahum khazanatuhaa alam ya/tikum rusulun minkum yatluuna alaykum aayaati rabbikum wayundziruunakum liqaa-a yawmikum haadzaa qaaluu balaa walaakin haqqat kalimatu al’adzaabi alaa alkaafiriina 72. qiila udkhuluu abwaaba jahannama khaalidiina fiihaa fabi/sa matswaa almutakabbiriina 73. wasiiqa alladziina ittaqaw rabbahum ilaa aljannati zumaran hattaa idzaa jaauuhaa wafutihat abwaabuhaa waqaala lahum khazanatuhaa salaamun alaykum thibtum faudkhuluuhaa khaalidiina 74. waqaaluu alhamdu lillaahi alladzii shadaqanaa wa’dahu wa-awratsanaa al-ardha natabawwau mina aljannati haytsu nasyaau fani’ma ajru al’aamiliina 75. wataraa almalaa-ikata haaffiina min hawli al’arsyi yusabbihuuna bihamdi rabbihim waqudhiya baynahum bialhaqqi waqiila alhamdu lillaahi rabbi al’aalamiina 39 Az-Zumar. QS. Az-Zumar Ayat 62. اَللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۙوَّهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ. 62. Allah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu. QS. Az-Zumar.